Rabu, 17 Juni 2009

arti peluang


Meluangkan waktu atau waktu yang meluangkan kita?

Sorry hari ini aku lagi sibuk, ada tugas, ada janji sama temen, belum nyuci pakaian,trus ada rapat. Tak asing lagi hal ini terdengar di kalangan mahasiswa baik mahasiswa djaman doeloe maupun sekarang. Ungkapan yang seharusnya masih bisa dialihkan sehingga tak perlu membuat bosan atau ciut nyali (bagi orang-orang tertentu) ketika mendengarnya.

Selalu menghamba pada kegiatan merupakan keniscayaan bagi seorang yang sulit mengatur waktu, sampai –sampai tak mampu memaintenance kehidupan rumah atau bergaul dengan teman. Seorang Mahasiswa memang didesain untuk selalu sibuk dengan tugas dan kegiatan intra maupun ekstra kampus. Namun pertanyaannya apakah tidak ada jalan untuk merubah atau cara mengemasnya menjadi rapi dan elegan? Semua masalah pasti ada jawabannya ketika orang mau mencarinya_apalagi bagi mahasiswa_ jangan sampai berlarut dengan masalah dan mendiamkan otak tanpa menggunakan sebagaimana fungsinya sama sekali.

Sebagai analogi, seorang presiden tentu punya waktu yang sama dengan mahasiswa yaitu 24 jam sehari. Namun bagaimana bisa seorang presiden mampu menyelesaikan tugas Negara, kunjungan ke berbagai daerah, jumpa pers, mangarang buku, menciptakan lagu, sampai menimang cucu di rumah. Pertanyaannya bagaimana orang mampu melakukan hal tersebut? Pertanyaan ini pernah dijawab oleh seorang motivator terkenal Mario Teguh, beliau mengungkapkannya di dalam acaranya setiap minggu malam di Metro TV. “orang melalui waktu yang sama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu namun mengapa orang penting berbeda dengan orang sok sibuk? Orang penting mampu membelok-belokkan kegiatannya dalam waktu yang sedikit sekalipun. Sedangkan orang sok sibuk, hanya berjalan apa adanya dan hanya terjebak dengan kerumitan yang tidak terlalu penting.”

Artinya Orang penting mampu menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan di dahului dengan persiapan, yaitu belajar dan latihan-latihan. Orang penting tidak akan terjebak pada kerumitan satu proses yang hanya sebagai program jangka pendek. Dia akan selalu menatap kedepan dan menggapai tujuan jangka panjang yaitu cita-cita. Dalam menghadapi setiap proses pencapaian dia akan selalu menentukan targetnya. Contohnya, ketika saya menambil matakuliah modeling saya harus mampu membuat bentuk sederhana dalam waktu dua kali pertemuan, dan ketika habis jumlah pertemuan kuliah tersebut saya harus mampu untuk membuat bentuk yang sangat rumit sekalipun. Dan di sela-sela waktu luang di luar jam kuliah, saya harus mampu menyempurnakan kamampuan saya sambil main di rumah teman. Sehingga meningkatkan rasa empatis dan berbagi pengalaman bersama teman bermain. Prioritas kegiatan merupakan hal utama bagi orang penting, yaitu mana yang menjadi kebutuhan dikerjakan lebih dulu setelah itu baru mengerjakan yang agak ringan dan belum terlalu diperlukan. Dapdat disimpulkan bahwa orang penting tidak akan gegabah dalam mengatasi sebuah masalah, dan tentu saja tidak menyepelekan masalah kecil sekalipun.

Dan sedangkan orang yang sok sibuk adalah mereka yang “suka” mendramatisasi kejadian atau tugas-tugas yang ada. Artinya orang semacam ini akan selalu mencari-cari alasan dalam mengerjakan sesuatu, baik kurang alat maupun bahan dan failitas lain. Waktu tak menjadi ukuran dia, ketika sudah tahu jelas-jelas tugas yang diberikan oleh dosennya dia tidak mau memulainya jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga butuh waktu lebih dan mengorbankan fisik untuk bekerja ekstra. Dan saat tubuh mulai lemah dan capek dia akan bosan dan kalaupun mampu menyelesaikan tugasnya kemungkinan besar tidak akan maksimal alias ala kadarnya.

Keduanya hanya berangkat dari sebuah masalah kecil yaitu kita yang mengatur waktu atau waktu yang mengatur kita. Prosentase antara kemauan dan kemampuan adalah 70 : 30 jadi, kemauan lah yang hanya bisa merubah diri seseorang. Sedangkan kemampuan hanyalah fasilitas. Silakan dipilih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar